Translate

CLICK at HOME…If it said this blog does not exist.

Saturday, 21 September 2013

SIFAT 20..Imam Abu al-Hasan Ali ibn Ismaʻel al-Ashʻari




Abu al-Hasan Ali ibn Ismaʻel al-Ashʻari 


Title 

al-Ash'ari 

Born 

AH 260 (873/874) 

Died 

AH 324 (935/936) 


Abū al-Hasan Alī ibn Ismā'īl al-Ash'arī (874 – 936) (Arabic: ابو الحسن علي ابن إسماعيل اﻷشعري‎) was a Muslim Arab theologian and an early follower of the Mu'tazila school[4] before studying under Abdullah ibn Sa'eed ibn Kullaab whom he was a follower of according to Ibn Taymiyyah. During this period of his life, a number of al-Ash'ari's students went on to propagate this Sunni theology.

Namanya Abul al-Hasan Ali bin Ismail al-Asy'ari keturunan dari Abu Musa al-Asy'ari, salah seorang perantara dalam sengketa antara Ali bin Abi Thalib dan Mu'awiyah. Al-Asy'ari lahir tahun 260 H/873 M dan wafat pada tahun 324 H / 935M [1]

Al-Asy'ari lahir di Basra, namun sebagian besar hidupnya di Baghdad. Pada waktu kecilnya ia berguru pada seorang Mu'tazilah terkenal, yaitu Al-Jubbai, mempelajari ajaran-ajaran Muktazilah dan mendalaminya. Aliran ini diikutinya terus ampai berusia 40 tahun, dan tidak sedikit dari hidupnya digunakan untuk mengarang buku-buku kemuktazilahan. 

Namun pada tahun 912 M dia mengumumkan keluar dari paham Mu'tazilah, dan mendirikan teologi baru yang kemudian dikenal sebagai Asy'ariah.Ketika mencapai usia 40 tahun ia bersembunyi di rumahnya selama 15 hari, kemudian pergi ke Masjid Basrah. 

Di depan banyak orang ia menyatakan bahwa ia mula-mula mengatakan bahwa Quran adalah makhluk; Allah Swt tidak dapat dilihat dengan mata kepala; perbuatan buruk adalah manusia sendiri yang memperbuatnya (semua pendapat aliran Muktazilah). 

Kemudian ia mengatakan: "saya tidak lagi memegangi pendapat-pendapat tersebut; saya harus menolak paham-paham orang Muktazilah dan menunjukkan keburukan-keburukan dan kelemahan-kelemahanya". [1]

Beliau cenderung kepada pemikiran Aqidah Ahlussunnah Wal jama'ah dan telah mengembangkan ajaran seperti sifat Allah 20. Banyak tokoh pemikir Islam yang mendukung pemikiran-pemikiran dari imam ini, salah satunya yang terkenal adalah "Sang hujjatul Islam" Imam Al-Ghazali, terutama di bidang ilmu kalam/ilmu tauhid/ushuludin.

Walaupun banyak juga ulama yang menentang pamikirannya,tetapi banyak masyarakat muslim yang mengikuti pemikirannya. Orang-orang yang mengikuti/mendukung pendapat/faham imam ini dinamakan kaum/pengikut "Asyariyyah", dinisbatkan kepada nama imamnya. 

Di Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim banyak yang mengikuti paham imam ini, yang dipadukan dengan paham ilmu Tauhid yang dikembangkan oleh Imam Abu Manshur Al-Maturidi

Ini terlihat dari metode pengenalan sifat-sifat Allah yang terkenal dengan nama "20 sifat Allah", yang banyak diajarkan di pesantren-pesantren yang berbasiskan Ahlussunnah Wal Jama'ah dan Nahdhatul Ulama (NU) khususnya, dan sekolah-sekolah formal pada umumnya.
Karya-karyanya[sunting]

Ia meninggalkan karangan-karangan, kurang lebih berjumlah 90 buah dalam berbagai lapangan.[1] Kitabnya yang terkenal ada tiga : 1. Maqalat al-Islamiyyin 2. Al-Ibanah 'an Ushulid Diniyah 3. Al-Luma[1]



www.youtube.com/watch?v=YOXrNJKjTL8‎

Oct 30, 2012 - Uploaded by worldkuliah

http://drmaza.com/home/?p=1668 http://worldkuliah.blogspot.com/2012/10/basmalah-dr-asri-kitab-al-ibanah.html.


www.tranungkite.net/v10/modules.php?name...‎


Nov 9, 2009 - Aqidah Imam Abul Hassan as-Sya'ari ... Beliau adalah al-Imam Abul Hasan Ali bin Ismail bin Abu Bisyr Ishaq bin Salim bin Ismail bin Abdullah ...


sangtawal.blogspot.com/.../pesan-dari-sahabat-jadilah-...‎


Oct 28, 2010 - Selepas ratusan tahun Abu Hassan Al Syaari iaitu cicit piut dari Abu Musa Al Syaari menjelaskan Aqidah dari sifat-sifat Allah itu.Sifat 20 itu ...

No comments:

Post a Comment